bismillah
Pe pandang-pandang...i tau la i cantik...
Heyy, pe ngendap2 i nak buang ayor nih!!
I tak tau la nape i kena seksa camnih...ingat cun ker??
Grrrr....i tak suke mandi..nape la diorang ni tak paham2..
I bukan bulldog...i suci taw...
I nak pegi carik ikan jap...jap jer...
Nape i macam nak bertukar jadi kanggaroo jer nih...
Amacam. Buruk tak i? Nak buat macam mane je...i bersyukur pe yang i ade...
I ni bunting da namblas lapan puluh ratus bulan dah...tapi nape tak beranak2 jugak yer...
I guna ubat gigi mukmin...bersih dan suci u... awww...
Nampak tak tulang2 i? ade macam zombi tak?
Diceritakan dalam suatu kisah, Nabi Muhammad SAW memiliki seekor kucing yang diberi nama Mueeza. Suatu saat, dikala nabi hendak mengambil jubahnya, di temuinya Mueeza sedang terlelap tidur dengan santai diatas jubahnya. Tak ingin mengganggu haiwan kesayangannya itu, nabi pun memotong belahan lengan yang ditiduri mueeza dari jubahnya. Ketika Nabi kembali ke rumah, Muezza terbangun dan merunduk kepada majikannya. Sebgai balasan, nabi menyatakan kasih sayangnya dengan mengelus lembut ke badan kucing itu.
Dalam kisah yang lain, setiap kali Nabi menerima tetamu di rumahnya, nabi selalu menggendong mueeza dan diletakkan dipahanya. Salah satu sifat Mueeza yang nabi sukai ialah, ia selalu mengiau ketika mendengar azan, dan seolah-olah suaranya terdengar seperti mengikuti lantunan suara azan. Bahkan kepada para sahabatnya, nabi berpesan untuk menyayangi kucing peliharaan layaknya menyayangi keluarga sendiri.
Hukuman bagi mereka yang menyakiti haiwan sangatlah serius, dalam sebuah hadis shahih Al bukhari, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Nabi SAW pun menjelaskan bahwa hukuman bagi wanita ini adalah siksa neraka.
Beberapa diantara orang terdekat nabi juga memelihara kucing. Aisyah binti Abu Bakar As siddiq, istri nabi amat menyayangi kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Abdurrahman bin sakhr al Azdi. diberi jolokan Abu Hurayrah (bapak para kucing jantan), kerana kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.
Dalam buku yang berjudul Cats of Cairo, Baybars al zahir, seorang sultan dari dinasti mamluk yang terkenal tegas dan berani, ternyata sangat menyayangi kucing. Bahkan al zahir sengaja membangun taman-taman khusus bagi kucing dan menyediakan berbagai jenis makanan didalamnya.
Baybars Al Zahir, sultan dinasti mamluk yang mendirikan taman-taman untuk kucing.
Tradisi ini akhirnya menjadi adat istiadat di berbagai kota-kota besar negara islam. Hingga saat ini, mulai dari Damaskus, Istanbul, hingga ke Kaherah, masih boleh kita jumpai kucing-kucing yang berkeliaran di sekitar masjid2 tua dengan berbagai macam makanan yang disediakan oleh penduduk setempat.
Pengaruh Kucing dalam Seni Islam.
Pada abad 13, sebagai manifestasi penghargaan masyarakat islam, rupa kucing dijadikan sebagai ukiran cincin para khalifah, termasuk porselin, patung hingga mata wang. Bahkan didunia sastera, para penyair tak ragu untuk membuat syair bagi kucing peliharaannya yang telah berjasa melindungi buku-buku mereka dari gigitan tikus dan serangga lainnya.
Kucing yang memberi inspirasi bagi para sufi.
Seorang Sufi ternama bernama Ibnu Bashad yang hidup pada abad ke sepuluh bercerita, suatu saat ia dan sahabat-sahabatnya sedang duduk melepaskan lelah di atas atap masjid kota Kaherah sambil menikmati makan malam. Ketika seekor kucing datang kepadanya lalu Ibnu bashad memberi sepotong daging kepada kucing itu, namun tak lama kemudian kucing itu balik lagi, setelah memberinya potongan yang ke dua,dalam diam-diam ibnu bashad mengikuti kearah kucing itu pergi, hingga akhirnya ia sampai d isebuah atap rumah, dan didapatinya si kucing tadi sedang memberi sepotong daging yang diberikan ibnu bashad kepada kucing lain yang buta kedua matanya. Peristiwa ini sangat menyentuh hatinya. hingga ia menjadi seorang sufi sampai ajal menjemputnya pada tahun 1067.
Ada juga cerita tentang seorang sufi di Iraq yang bernama Shibli, ia bermimpi dosa-dosanya diampuni setelah menyelamatkan nyawa seekor anak kucing dari bahaya. Selain itu, ahli sufi juga percaya, bahwa dengkuran nafas kucing memiliki irama yang sama dengan zikir kalimah Allah.
Adakah manfaat kucing bagi dunia ilmu pengetahuan?
Salah satu kitab terkenal yang ditulis oleh cendikiawan muslim pada masa dahulu adalah kitab Hayat al Hayaawan yang telah menjadi inspirasi bagi perkembangan dunia zoologi saat ini. Salah satu isinya mengenai ilmu medik,ramai para doktor muslim pada masa dahulu yang menjadikan kucing sebagai terapi medik untuk penyembuhan tulang. Melalui dengkuran suaranya yang setara dengan gelombang sebesar 50 hertz. Dengkuran tersebut telah menjadi frekuensi optimal dalam menstimulasi pemulihan tulang.
Tak hanya ilmu pengetahuan, bangsa barat juga banyak membawa berbagai jenis kucing dari timur tengah, hingga akhirnya kepunahan kucing akibat mitos dan sihir dapat diselamatkan.
Di tempat Cik NurQaseh pulak, kucing adalah haiwan yang menjadi rebutan warga asing sehinggakan kucing jiran sebelah masuk dekat kawasan rumah mereka pun habis di'kidnap'. Untuk apa mereka meng'kidnap' kucing2 belaan tersebut? Ini kerana....mereka adalah pemakan daging kucen... buuueekkkkss!!!
p/s: Cik NurQaseh dah takde kucen da...Dulu ade patbelas ekor, tapi semua dah kiok sebab sakit tua...ish3...